Sabtu, 11 Maret 2017

KATA MUTIARA UNTUK UNDANGAN

KATA MUTIARA PERKAWINAN UNTUK UNDANGAN

“Hidup bersama-sama di kehidupan lalu dan karena kebajikan dalam kehidupan kali ini,
cinta lahir bagaikan teratai di atas air. Dengan hidup bersama, dengan pandangan,

dengan senyuman, cinta lahir di antara pria dan wanita.
Ketika cinta masuk ke dalam pikiran maka hati menjadi gembira.”

(Sang Buddha, Mahavastu Avadana)

Mereka akan menjadi suami istri yang berlimpah berkah keberuntungan
Apabila keduanya memiliki : Keyakinan, kedermawanan, ketrampilan,
Ucapan saling mencintai satu sama lain dan hidup sesuai dengan Dhamma
(Angutara Nikaya Bab VI.3; Sutta ke 53 )

“Kebahagiaan duniawi terbesar yang dapat dialami/dirasakan manusia
 Adalah perpaduan dari pernikahan yang mengikat dua hati
yang saling mencintai menjadi satu." 

(Sutta Pitaka - Digha Nikaya). 

"Bila dalam perjalanan hidupmu, engkau menemukan seorang teman yang bijaksana 

& cocok untuk hidup denganmu, hendaklah engkau berjalan bersamanya, 
dengan gembira dan penuh kesadaran mengatasi segala bahaya" 
(Dhammapada XXIII – 328)


Perkawinan yang berbahagia adalah perpaduan antara dua insan
yang saling mencintai, saling menghargai, saling menghormati dan saling setia..

-SIGALOVADA SUTTA-

 Bila keduanya memiliki keyakinan dan kedermawanan,
    Memiliki pengendalian diri, menjalani kehidupan yang benar,
    Mereka datang bersama sebagai suami dan istri. Penuh cinta kasih satu sama lain.


“Jika hanya aku dapat menikahi seseorang yang aku cintai.
Kegembiraan mendapatkan permata yang telah terpilih dari dasar samudra yang terdalam,
akan aku peroleh.” Senyuman manismu bertujuan untuk mencuri

hati mudaku. Jika cintamu padaku adalah sungguh sungguh,
maka berjanjilah padaku dari hatimu yang terdalam.” 
(Tsangyang Gyatso, Dalai Lama ke-6)


Apabila sepasang suami isteri ingin selalu bersama-sama
dalam kehidupan ini maupun dalam kehidupan yang datang
 maka ada empat hal yang harus diperhatikan,
 yaitu keduanya harus setara dalam keyakinan (saddha),
 setara dalam sila, setara dalam kemurahan hati (caga)

dan setara dalam kebijaksanaan/ pengertian (pañña).

(Anguttara N II, 62)

3 komentar:

  1. “Kebahagiaan duniawi terbesar yang dapat dialami/dirasakan manusia
    Adalah perpaduan dari pernikahan yang mengikat dua hati
    yang saling mencintai menjadi satu."

    (Sutta Pitaka - Digha Nikaya). ini dhigha nikaya berpa ya? saya digha kan banyak, kalau gak salah ada 32 topik? nah yang itu petikan dari sutta berpa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Ini pasti karangan untuk mengacau kemurnian Digha Nikaya... Hati-hati para kalyanamitta, jangan asal percaya.. Cocokkan dengan Tipitaka kata perkata... Bisa buka di legacy sutta central

      Hapus
    2. Hahaha ini digha nikaya karangan penulisnya.... Sungguh merupakan kamma buruk bila sutta yang berisi ajaran luhur dinodai dengan kepalsuan. Oleh karena itu, himbauan untuk umat Buddha, Belajarlah kitab suci kita, pelajari dan praktekkankah Tipitaka... Bisa buka di legacy sutta central

      Hapus